Ulfa Dwiyanti menyadari tak selamanya bintang itu berada di posisi puncak dunia hiburan. Oleh kerena itu, perlu persiapan diri menghadapi roda kehidupan yang terus berputar. Ia mengistilahkan proses bergesernya artis dari puncak ketenaran itu sebagai landing (mendarat).
”Proses landing itu mulus, jatuh, atau nyungsep, tergantung persiapan,” guraunya dalam peresmian Ulfa’s Communication School (UFC) di Bandung, akhir pekan lalu.
Lembaga pendidikan itu dibuka di Bandung karena dari kota ini banyak artis kondang berasal. Bandung juga punya kedekatan dengan Ulfa.
”Banyak rumah famili saya di sini, ada nenek, sepupu, dan tante. Maklum, ibu saya berasal dari Jatinangor, Sumedang,” katanya.
Ulfa mendirikan UFC bukan karena ia memasuki tahap landing. Selain karena masih dikenal khalayak, perempuan kelahiran 4 Mei 1972 itu mengaku senang berbagi ilmu. Bukan materi yang dia incar dengan UFC.
”Saya mengutamakan kepuasan batin. Kalau mau cari rezeki bukan di sini tempatnya (UFC). Tetapi, berbagi ilmu itu dapat pahala,” ujarnya.
Sebelumnya, UFC dibuka di kawasan Tebet, Jakarta, pada 2009. Setelah Bandung, Ulfa berencana membuka UFC berikutnya di Kota Solo dan Yogyakarta.
”Lalu, maunya saya sih buka (UFC) juga di Medan, terus Kuala Lumpur, Malaysia. Tapi, itu baru rencana,” katanya.
***
sumber: entertainment.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar