PUBLIK Portugal masih ingat, bahkan sakitnya masih terasa, ketika sundulan Angelos Charisteas membobol gawang Luis Figo dkk di final Piala Eropa 2004. Gol itu yang membawa Yunani tampil sebagai juara, sekaligus menggagalkan ambisi besar tuan rumah Portugal.
Padahal, saat itu Portugal jauh difavoritkan juara. Selain sebagai tuan rumah, mereka juga ditaburi bintang. Luis Figo masih jago, sedangkan Cristiano Ronaldo mulai matang. Namun, satu sundulan Charisteas mengakhiri perjuangan mereka.
Sebagai striker, Charisteas memang punya sentuhan maut. Dia mungkin tak sespektakuler striker dunia lainnya. Namun, perannya dalam membawa kemenangan timnya sering amat menentukan.
Bukan hanya di final Piala Eropa saja Charisteas menentukan gelar buat timnya. Dia sudah melakukan beberapa kali.
Pada musim 2009-10, dia memperkuat Nuernberg. Lawan Hertha Berlin pada 12 Maret 2010, dia mencetak gol yang menentukan Nuernberg menang 2-1. Kemenangan itu memastikan Nuernberg lolos dari degradasi.
Sempat absen dari timnas, dia dipanggil lagi oleh pelatih Fernando Santos pada 8 Oktober 2011 untuk melawan Kroasia. Kemudian, pada 11 Oktober 2011 dia tampil melawan Georgia dalam kualifikasi Piala Eropa 2012. Charisteas mencetak gol kemenangan 2-1, sekaligus memastikan Yunani meraih tiket ke putaran final Piala Eropa 2012.
Karena kontribusi dan pengalamannya, Fernando Santos memberi tempat kepadanya. Apalagi, bersama timnas, Charisteas kerap tampil memuaskan, bahkan mencetak gol-gol penentu. Sejauh ini, dia menjadi top skorer kedua untuk timnas Yunani dengan 25 gol. Rekor pencetak gol terbanyak untuk timnas Yunani masih dipegang Nikos Anastopoulos dengan 29 gol.
Data Charisteas
Nama lengkap: Angelos Charisteas
Tempat tanggal lahir: Strymoniko, Yunani, 9 Februari 1980
Posisi: Striker
Klub: Panetolikos
Number punggung: 21
Karier senior: Aris Thessaloniki (1997–2002), Athinaikos (1998–1999), Werder Bremen (2002–2005), Ajax (2005–2006), Feyenoord (2006–2007), FC Nuernberg (2007–2010), Bayer Leverkusen (2009), Arles-Avignon (2010), Schalke 04 (2011), Panetolikos (2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar