Senin, April 16, 2012

Euro 2012 : Ceko (Legend - Antonin Panenka)


CEKO beruntung memiliki bakat sepak bola pada diri Antonin Panenka. Seorang gelandang serang yang sekaligus menjadi playmaker andal. Dia jago dalam melakukan umpan dan menginspirasi permainan. Tendangan bebasnya mematikan, apalagi tendangan penalti. Dia seolah bersyair dalam bermain bola karena sering menjelajahi estetika yang tak terduka. Seorang wartawan Perancis pun menjulukinya "Sang Penyair".

Lahir di Praha, Ceko, saat berkarier merupakan bintang timnas Cekoslowakia. Negeri itu pecah menjadi dua pada 1993, menjadi Slowakia dan Ceko.

Namanya makin menjulang pada Piala Eropa 1976. Dia dianggap menjadi inspirator tim, sekaligus penentu sukses Cekoslowakia menjuarai turnamen terbesar di Eropa tersebut.

Cekoslowakia waktu itu tak diunggulkan. Namun, mereka mampu mengalahkan Belanda di semifinal, kemudian menundukkan juara bertahan Jerman Barat di final. Dan, kemenangan Cekoslowakia itu sekaligus menjadi kebesaran Panenka.

Di babak final, Cekoslowakia dan Jerman Barat harus melakukan adu penalti setelah pertandingan berakhir 2-2 meski sudah memakai babak tambahan. Penendang keempat Jerman, Uli Hoeness, gagal. Cekoslowakia pun unggul 4-3. Antonin Panenka kemudian tampil sebagai penendang kelima. Jika sukses, maka Cekoslowakia juara.

Tekanan pada adu penalti itu sangat tinggi, juga menegangkan. Tetapi, Panenka sangat tenang menghadapinya. Bahkan, dia memamerkan keindahan tak terduga dalam melakukan tendangan penalti. Ia mencukil bola ke tengah. Kiper Jerman Barat, Sepp Maier, terkecoh dan telanjur melompat ke kiri.

Ribuan pasang mata pun terkagum-kagum, tak percaya Panenka melakukan tendangan aneh seperti itu pada eksekusi penentuan. Namun, dia melakukannya dengan percaya diri dan indah. Karena itu pula, wartawan Perancis memujinya sebagai penyair lapangan, selain karena permainannya memang mengagumkan dan selalu indah di pertandingan-pertandingan lainnya.

"Tak ada orang yang akan mengambil tendangan penalti seperti itu sebelumnya. Aku punya ide seperti itu karena sudah biasa melatihnya setelah latihan di klub Hohemians bersama kiper Zdenek Hruska. Agar lebih menarik, saya sering bertaruh sebotol bir atau sekotak cokelat di setiap penalti. Sayangnya, karena dia (Hruska) kiper yang baik, saya sering kalah," kisah Panenka tentang tendangan penalti itu.

"Saya memperhatikan, kiper selalu meloncat lebih dulu sebelum tendangan penalti dilakukan. Maka, saya mencoba mencip bola ke tengah, setelah pura-pura menendang bola ke samping. Saya kemudian sangat ahli, hingga bertambah gemuk karena sering menang taruhan bir atau cokelat," canda Panenka.

Sampai sekarang, banyak komentator sepak bola masih kagum atas cara Panenka melakukan tendangan penalti. Sebab, hal itu membutuhkan ketenangan luar biasa. Sementara dia melakukannya di partai final Piala Eropa dan tendangannya sangat menentukan menang atau kalah.

"Dua tahun sebelum Piala Eropa 1976, saya sudah mencoba tendangan penalti itu. Pertama pada pertandingan persahabatan dan kemudian dua kali di Liga Cekoslowakia. Semua berjalan bagus. Maka, aku pun berharap bisa mencobanya di Piala Eropa dan ternyata sukses juga," katanya.

Panenka memang suka mencoba-coba atraksi yang indah dan menghibur. Dia juga jago dalam mengambil tendangan bebas dan kerap mendatangkan gol.

Lebih dari itu, dia gelandang visioner. Dia bisa membaca permainan, juga mengatur ritme permainan timnya. Itu pula yang membuatnya punya pengaruh besar dalam permainan.

Padahal, tingkat klub, dia pernah kurang diperhatikan dalam dua tahun pertama membela Bohemians Praha. Namun, kemudian dia menjadi andalan klub itu. Pada 1981, dia pilih pindah ke klub Austria, Rapid Vienna. Dia cukup sukses membawa klub juara Liga Austria dan Piala Austria. Bahkan, pada 1985 dia membawa Rapid ke final Piala Winners (sekarang sudah dilebur menjadi Liga Europa). Sayang, timnya kalah 1-3 dari Everton.

Meski begitu, jejak kariernya cukup mengagumkan. Dia memang tak segemerlap Johan Cruyff (Belanda) atau Franz Beckenbauer (Jerman) yang seangkatan dengannya. Tetapi, permainannya juga sering dipuji orang dan menentukan. Bahkan, "Sang Penyair" itu telah menuliskan banyak puisi indah, terutama buat timnas Cekoslowakia, pun menjadi legenda dan inspirator besar Ceko.

Tidak ada komentar: